Kantor pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Tel Aviv telah menyetujui rencana tersebut, sedangkan Hamas belum memberikan persetujuannya.
Pada 2 Maret, Israel mengumumkan larangan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza serta mengancam akan meningkatkan tekanan terhadap Hamas karena menolak menerima rencana baru AS untuk memperpanjang gencatan senjata dan membebaskan sandera yang masih ditahan.
Israel menginginkan kelanjutan tahap pertama kesepakatan untuk membebaskan seluruh sandera tanpa memberikan jaminan penghentian perang.
Sementara itu, Hamas bersikeras untuk melanjutkan ke tahap kedua perjanjian Gaza, yang mencakup penghentian perang secara menyeluruh dan penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah tersebut. dilansir antaranews.com