CARAPANDANG - Jepang membantah klaim Presiden AS Donald Trump tentang Tokyo sengaja mendevaluasi mata uang yen. Jiji Press melaporkan, Jepang akan terus bekerja sama erat dengan Washington untuk membahas isu ini.
Melansir dari Anadolu Ajansi, Kamis (6/3/2025), Trump sebelumnya menyatakan, mata uang yang lemah terhadap dolar merugikan AS. Ia juga mengklaim pernah menelepon pemimpin Jepang serta Tiongkok, untuk menekan mereka terkait nilai tukar.
Trump juga mengancam akan menaikkan tarif sebagai respons terhadap dugaan devaluasi mata uang tersebut. Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba membantah dan menegaskan bahwa pernyataan Trump sering berubah dari hari ke hari.
Ishiba juga menambahkan, Jepang akan tetap berkoordinasi dengan AS dalam kebijakan ekonomi dan nilai tukar. Jepang dan AS pun dijadwalkan membahas isu ini dalam pertemuan pejabat keuangan kedua negara.
Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato menegaskan, Tokyo tidak mendevaluasi yen secara sengaja. Kato menjelaskan, Jepang tidak memiliki kebijakan untuk menurunkan nilai mata uangnya.
Kato juga menjelaskan, Jepang telah melakukan intervensi di pasar mata uang tahun lalu, untuk membatasi depresiasi yen. Ia juga menegaskan, kebijakan moneter Jepang tidak bertujuan melemahkan yen, melainkan menjaga stabilitas ekonomi.