Selain strategi pengurangan kepadatan, Menko PMK juga menekankan pentingnya penguasaan detail kondisi lapangan serta respons cepat dan terkoordinasi dalam menghadapi dinamika arus mudik. Seluruh pihak yang bertugas, baik di pusat maupun daerah, diinstruksikan untuk bekerja dalam sinergi 24 jam guna mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi di lapangan.
“Kita harus pastikan koordinasi berjalan dengan baik, semua pihak harus terlibat, mulai dari Kementerian Perhubungan, Kepolisian, operator transportasi, hingga pemerintah daerah. Pemantauan harus dilakukan terus-menerus, jika ada kepadatan langsung dicarikan solusi agar tidak menghambat perjalanan masyarakat,” tegasnya.
Di samping kelancaran lalu lintas, Menko PMK juga mengingatkan pentingnya kenyamanan pemudik selama perjalanan. Pemerintah memastikan ketersediaan bahan bakar di SPBU, pengaturan rest area agar tidak terjadi penumpukan, serta penerapan rekayasa lalu lintas jika diperlukan. Seluruh elemen terkait di daerah pun diinstruksikan untuk memberikan dukungan penuh guna menjaga kelancaran arus mudik.
Menko PMK juga menegaskan bahwa perhatian tidak hanya tertuju pada arus mudik, tetapi juga pada arus balik yang memiliki tantangan serupa. Oleh karena itu, evaluasi dan kesiapan sejak dini menjadi kunci dalam menjaga kelancaran perjalanan pemudik setelah libur Lebaran usai.