Di pusat pers yang berlokasi di atas Ruang Sidang Majelis Umum PBB, para kru berpengalaman mengoperasikan kamera lensa panjang dan sistem audio yang dipasang di dinding. Tak jauh dari lokasi itu, reporter-reporter muda merekam video secara vertikal menggunakan ponsel pintar yang dilengkapi dengan aplikasi text-to-speech yang dapat diunggah secara instan.
Di halaman South Garden, tenda-tenda sementara dan lampu portabel mengubah sudut yang teduh menjadi studio di luar ruangan. Teknisi audio memeriksa kaca pelindung, sementara produser mencari sinyal seluler. Seorang reporter, dengan mikrofon di satu saku dan lampu LED jepit di saku lainnya, merekam video penjelasan berdurasi satu menit, menambahkan teks keterangan pada ponselnya, dan memublikasikannya sebelum iringan-iringan mobil selanjutnya tiba.
Ungkapan "lights, camera, action" mungkin tak lekang oleh waktu, tetapi saat ini hanya diperlukan ponsel yang stabil dan generator sulih teks berbasis AI untuk menyebarkan kata-kata seorang pemimpin ke jutaan orang. Sulih teks, penerjemahan, dan koreksi kini dapat dibuat dalam sekejap.
