Jajak pendapat saat ini menunjukkan Lee Jae-myung, pemimpin Partai Demokrat, menjadi kandidat terkuat pengganti Yoon. Meski begitu, selisih dukungan partainya dengan Partai Kekuatan Rakyat pimpinan Yoon hanya enam persen sehingga hasil pemilu sulit diprediksi.
Selain itu, Lee menghadapi beberapa kasus hukum termasuk dugaan korupsi. Pada November 2024, dia dinyatakan bersalah melanggar undang-undang pemilu dan dijatuhi hukuman percobaan.
Jika Mahkamah Agung menguatkan vonis tersebut sebelum pemilu, Lee akan dilarang mencalonkan diri. Dengan berbagai ketidakpastian ini, pemakzulan Yoon diperkirakan akan membawa perubahan besar dalam politik Korea Selatan.
Sementara itu, proses hukum terhadap Yoon kemungkinan akan berlangsung lama setelah pemakzulan. Ini berarti keputusan Mahkamah Konstitusi akan menentukan arah masa depan negara.