SHARE

Istimewa

Kedua, pada kondisi yang akut dimana aliran pembuluh darah jantung berhenti secara mendadak ke otot-otot jantung atau menurun dengan tiba-tiba yang disebut dengans erangan jantung. Pada kondisi ini, Bimo mengatakan intervensi harus segera dilakukan.

“Intinya semua keluhan itu muncul secara mendadak seperti saat mengobrol ada keluhan nyeri dada, keringat dingin bahkan bisa sampai menyebabkan kematian, ini yang disebut sebagai serangan jantung. Kalau ini memang kondisinya, harus segera dikerjakan,” ucap Bimo.

Ia mengatakan pada pasien penyakit jantung koroner yang direncanakan untuk tindakan intervensi koroner, perlu dilakukan penjadwalan dan tetap rutin meminum obat. Kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium dan melakukan puasa sehari sebelum dilakukan Tindakan intervensi.

Tindakan intervensi ini juga bisa dilakukan pada pasien dengan serangan jantung, dengan segera membawa ke IGD rumah sakit dan meminum obat yang diberikan secara cepat. Setelah itu bisa dilakukan Tindakan intervensi PCI dengan minim pembedahan.

“Pada dasarnya untuk tindakan koroner yang perkutan ini tidak ribet seperti persiapan tindakan operasi karena tindakan intervensi non bedah minimal invasif dan lain-lain, persiapannya enggak seperti seseorang menjalani tindakan bedah,” ucap Bimo.

Halaman :