CARAPANDANG – Diaspora muda Indonesia mengaku siap untuk membantu pengembangan, penerapan, dan mendesain teknologi nuklir di Tanah Air. Hal ini disampaikan peneliti desain Reaktor Nuklir BRIN, Fitria Miftasani di Pekan Atom Dunia, Jumat (26/9/2025).
"Ada banyak diaspora kita kerja di perusahaan-perusahaan bidang nuklir di luar negeri, kalau kita kumpulkan bisa jadi asset. Jadi intinya, kita itu menunggu 'untuk dipanggil' karena kita siap support pemerintah kapan saja," ujar Fitria.
Fitria sendiri datang ke Moskow sebagai peneliti muda BRIN yang juga adalah desainer reaktor nuklir. Ia diundang sebagai partisipan untuk menyaksikan langsung transformasi sejarah nuklir di Rusia.
"Saya diundang untuk menghadiri World Atomic Week 2025 sebagai partisipan, bukan sebagai pembicara. Dan rencananya saya akan menghadiri WAW 2025 Youth Program," katanya.
Fitria mengatakan, ada banyak talenta-talenta muda Indonesia yang akan sangat senang terlibat dalam pengembangan nuklir di Indonesia. "Akan dengan senang hati menyalurkan dan membantu dari sisi pengetahuan-pengetahuan yang mereka miliki," ucapnya.
Menurutnya, talenta-talenta muda Indonesia sudah memiliki pengalaman dalam merancang teknologi nuklir. Baginya, para talenta muda Indonesia sangat terbuka dalam menerima insight (masukan) pengetahuan terkait teknologi nuklir.