Irwan menambahkan, pelaksanaan kegiatan ini mendapat dukungan CSR dari Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Barat senilai Rp5 juta. Menurutnya, kolaborasi tersebut menjadi bukti nyata kepedulian berbagai pihak dalam memperkuat ketahanan pangan daerah.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh, Edvidel Arda, menjelaskan GPM digelar setelah pihaknya menemukan tren kenaikan harga yang cukup signifikan sejak Agustus hingga pekan kedua September 2025.

“Cabai merah, bawang merah, dan beras mengalami fluktuasi harga yang tinggi. Melalui pangan murah ini, kami berupaya meredam lonjakan harga sekaligus membantu warga agar kebutuhan rumah tangga mereka tetap terpenuhi,” jelasnya.

Ia menegaskan, GPM tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga bagian dari strategi pengendalian inflasi daerah. “Kegiatan ini akan terus digelar secara berkala di beberapa lokasi, sehingga dampaknya bisa dirasakan lebih luas oleh masyarakat,” tambahnya.

Pantauan di lapangan menunjukkan antrean panjang warga sudah terlihat sejak pagi sebelum kegiatan dimulai. Suasana pasar tampak ramai dengan warga membawa tas belanja, berharap bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.

“Kalau bisa kegiatan seperti ini rutin digelar, karena sangat membantu kami, apalagi di akhir bulan ini,” pungkas Rina.