Maka itu, dia meminta kepada masyarakat bisa memahami perubahan pola distribusi ini, dan masyarakat dapat menyesuaikan diri. Namun, menurutnya, kebijakan ini memah harus diambil agar subsidi LPG 3 kg lebih tepat sasaran dan harga tetap terkendali.
Bahli memberikan solusi untuk masalah tersebut yakni pengecer yang memenuhi syarat bisa naik statusnya menjadi pangkalan resmi. “Saya sudah meminta agar pengecer-pengecer yang sudah memenuhi syarat, itu dinaikkan statusnya menjadi pangkalan. Supaya apa? Dia bisa kita kontrol harganya,” jelas Bahlil.
Bahlil juga memastikan bahwa kebijakan ini tidak akan menyebabkan kelangkaan LPG di pasaran. “Saya jamin enggak ada kelangkaan. Cuma persoalannya, dari 100 meter, sekarang mungkin jauh lebih dari itu mengambilnya. Mungkin biaya transportasinya sedikit yang harus ditambah untuk bisa (dapat LPG). Kita cari formulasinya,”tambahnya.
Dan meminta masyarakat bersabar dan memberi waktu bagi pemerintah untuk menyelesaikan transisi distribusi LPG ini. “Saya tahu saudara-saudara saya, rakyat kecil, juga (bertanya) kenapa menteri, kau kan pernah orang susah, kenapa kau bikin kita susah. Tapi Bapak-Ibu semua, saudara-saudara saya di mana pun berada, mohon kasihkan waktu sedikit saja. Kami akan selesaikan ini. Barang enggak akan langka, saya jamin,” demikian Bahlil.