"Para eksekutif di bidang transportasi, layanan makanan, dan barang-barang konsumen semuanya melaporkan adanya kondisi resesi dan meningkatnya kewaspadaan konsumen," tulis Slok dalam laporan tersebut, mengutip komentar-komentar dari para pemimpin di Southwest Airlines, Chipotle, dan PepsiCo, yang semuanya mengaku melihat tanda-tanda perlambatan.
Perusahaan-perusahaan di AS bereaksi dengan cepat terhadap perubahan situasi ini. Banyak yang telah menurunkan perkiraan pendapatan mereka, dengan Apollo menyebutkan bahwa revisi penurunan tersebut merupakan yang paling tajam sejak 2020. Perusahaan-perusahaan di AS juga memangkas rencana investasi mereka dan mengurangi pesanan untuk peralatan baru, di tengah persiapan untuk menghadapi periode permintaan yang lebih lemah.
Salah satu tanda terjadinya masalah adalah lonjakan dalam persediaan.
Banyak pelaku usaha terburu-buru mengimpor barang sebelum tarif diberlakukan, sehingga menyebabkan gudang-gudang dipenuhi dengan produk yang belum terjual. Namun dengan permintaan konsumen yang kini melambat, persediaan tersebut pun menumpuk. Penjualan truk mengalami penurunan, dan Indeks Manajer Logistik, yang mengukur kesehatan industri pengiriman, juga menurun, urai Apollo.