SHARE

Istimewa

CARAPANDANG - Harga emas dunia mulai bangkit setelah rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS).

Melansir data Refinitiv, pada penutupan perdagangan Kamis (25/4/2024) harga emas dunia menguat 0,69% ke posisi US$ 2.331,78 per troy ons. Apresiasi ini akhirnya menghentikan tren pelemahan emas selama tiga hari beruntun.

Beralih ke hari ini, Jumat (26/4/2024) hingga pukul 06.35 WIB, harga emas terpantau kembali terkoreksi tipis, 0,07% menuju US$ 2330,09 per troy ons.

Penguatan harga emas kemungkinan besar berkat adanya ketidakpastian yang mencuat lagi akibat sejumlah data Amerika Serikat (AS) yang rilis semalam tak sesuai prediksi pasar.

Mulai dari perekonomian AS untuk kuartal I-2024 yang hanya tumbuh sebesar 1,6% secara tahunan (yoy) pada kuartal I-2024, dibandingkan dengan 3,4% pada kuartal sebelumnya dan di bawah perkiraan sebesar 2,5%. Ini merupakan pertumbuhan terendah sejak kontraksi pada paruh pertama 2022 lalu.

Perlambatan ekonomi ini bisa menjadi sinyal jika dampak pengetatan suku bunga sudah terasa di ekonomi AS. Dengan fakta tersebut, bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) diharapkan bisa memangkas suku bunga dalam waktu dekat.

Namun, data lain berbicara sebaliknya.

Salah satunya, tercermin dari data klaim pengangguran mingguan yang turun lagi jadi 207.000 untuk pekan yang berakhir pada 20 April 2024, dibandingkan pekan sebelumnya sebanyak 212.000 klaim.

Klaim pengangguran yang turun ini menunjukkan pasar tenaga kerja AS masih ketat. Selanjutnya, pelaku pasar akan mengalihkan fokus pada data inflasi (PCE) atau pengeluaran pribadi warga AS untuk periode Maret 2024 yang akan rilis malam ini.

PCE price index yoy diperkirakan masih berada di angka 2,6% sementara core PCE price index yoy diperkirakan cenderung lebih rendah dibandingkan Februari 2024 yang tercatat 2,8%.

Mulai dari pertumbuhan ekonomi, kondisi pasar tenaga kerja, hingga inflasi PCE merupakan tolak ukur utama yang dipakai The Fed dalam memutuskan kebijakan suku bunga. Jika PCE kembali menguat atau di luar ekspektasi maka harapan pelaku pasar melihat pemangkasan suku bunga akan semakin menjauh. dilansir cnbcindonesia.com

Tags
SHARE